Budi Gautama Siregar
budigautama@uinsyahada.ac.ic
Kapus Pengembangan Standar Mutu, LPM UIN SYAHADA Padangsidimpuan
Pendahuluan
Jejaring alumni memiliki peran penting dalam memfasilitasi transisi lulusan perguruan tinggi ke dunia kerja dan industri. Melalui jaringan ini, alumni dapat berbagi informasi mengenai peluang kerja, memberikan bimbingan karir, dan menawarkan dukungan profesional kepada mahasiswa dan sesama lulusan. Penelitian Andriani menemukan, alumni SMK Negeri 2 Depok Sleman memanfaatkan grup Facebook “The Big Family of Stembayo” sebagai media komunikasi untuk berbagi informasi lowongan kerja dan pengalaman kerja, yang membantu proses transisi kerja bagi anggota grup[1].
Selain itu, penguatan jejaring alumni juga berkontribusi pada peningkatan kualitas program studi di perguruan tinggi. Melalui Focus Group Discussion (FGD) dengan alumni, program studi dapat memperoleh masukan berharga terkait kebutuhan industri dan perkembangan karir, sehingga memungkinkan penyesuaian kurikulum dan peningkatan kualitas pengajaran[2]. Di era digital, platform media sosial profesional seperti LinkedIn menjadi alat yang efektif bagi lulusan baru untuk membangun jejaring profesional dan mencari peluang kerja. Maharani dalam penelitiannya menemukan bahwa lulusan baru menggunakan LinkedIn untuk membangun identitas profesional, mencari informasi pekerjaan, dan melamar pekerjaan, yang membantu mereka menghadapi tantangan di pasar tenaga kerja[3].
Dengan demikian, pemanfaatan jejaring alumni, baik melalui platform tradisional maupun digital, menjadi strategi penting dalam mendukung transisi lulusan perguruan tinggi ke dunia kerja dan industri. Kolaborasi antara perguruan tinggi, alumni, dan mahasiswa dalam membangun dan memanfaatkan jejaring ini dapat meningkatkan kesiapan kerja lulusan serta relevansi pendidikan tinggi dengan kebutuhan industri.
Alumni sebagai penghubung antara kampus dan dunia industri
Alumni memiliki peran strategis sebagai penghubung antara institusi pendidikan tinggi dan dunia industri. Mereka tidak hanya berfungsi sebagai duta bagi almamater mereka, tetapi juga sebagai jembatan yang mengintegrasikan kebutuhan akademis dengan tuntutan pasar kerja. Dalam buku yang berjudul “Menilai Pendidikan Kewirausahaan dari Perspektif Alumni dan Orang Tua”, alumni dapat memberikan masukan berharga mengenai relevansi kurikulum dengan kebutuhan industri, sehingga membantu perguruan tinggi dalam menyesuaikan program pendidikan mereka agar lebih sesuai dengan realitas dunia kerja[4].
Selain itu, alumni berperan dalam menyediakan peluang magang, kerja, dan jaringan profesional bagi mahasiswa dan lulusan baru. Melalui koneksi yang dimiliki di berbagai sektor industri, alumni dapat membuka akses bagi mahasiswa untuk mendapatkan pengalaman praktis dan memahami dinamika tempat kerja. Hal ini sejalan dengan temuan dalam buku “Inspirasi Global: Kumpulan Rekomendasi Kebijakan untuk Indonesia 2024-2029” yang disusun oleh Alumni Connect PPI Dunia, yang menekankan pentingnya peran alumni dalam mendukung pengembangan sumber daya manusia yang kompeten dan siap bersaing di tingkat global.
Lebih lanjut, keterlibatan alumni dalam kegiatan kampus, seperti seminar, workshop, dan kuliah tamu, dapat memberikan wawasan praktis dan pengetahuan terkini kepada mahasiswa. Partisipasi ini membantu menjembatani kesenjangan antara teori yang diajarkan di kelas dan praktik di lapangan, serta mempersiapkan mahasiswa untuk menghadapi tantangan di dunia profesional. Alumni yang sukses di bidangnya, misalnya bidang kewirausahaan dapat menjadi inspirasi dan mentor bagi mahasiswa yang tertarik untuk mengikuti jejak mereka.
Dengan demikian, peran alumni sebagai penghubung antara kampus dan dunia industri sangat krusial dalam memastikan relevansi pendidikan tinggi dengan kebutuhan pasar kerja. Kolaborasi yang erat antara perguruan tinggi dan alumni tidak hanya meningkatkan kualitas pendidikan, tetapi juga memperluas peluang bagi mahasiswa dan lulusan untuk sukses dalam karir mereka. Oleh karena itu, institusi pendidikan tinggi perlu mengembangkan strategi yang efektif untuk melibatkan alumni dalam berbagai aspek pengembangan akademik dan profesional.
Peluang magang, kerja, dan networking profesional melalui alumni
Jejaring alumni memainkan peran penting dalam menyediakan peluang magang, kerja, dan networking profesional bagi mahasiswa dan lulusan baru. Melalui hubungan yang terjalin dengan alumni, mahasiswa dapat memperoleh akses ke informasi mengenai lowongan magang dan pekerjaan yang mungkin tidak tersedia secara publik. Selain itu, alumni yang telah sukses di berbagai bidang industri dapat memberikan bimbingan dan mentorship, membantu mahasiswa mempersiapkan diri untuk memasuki dunia kerja. Sebagai contoh, Universitas Indonesia menyediakan beragam program dukungan bagi para alumni untuk membantu mereka dalam mengembangkan karir mereka, termasuk pelatihan profesional, seminar, dan workshop yang diselenggarakan secara berkala.
Pengalaman magang memiliki peran signifikan dalam meningkatkan kesiapan kerja lulusan. Dalam sebuah hasil penelitian ditemukan bahwa pengalaman magang berperan positif terhadap kesiapan kerja, dengan aspek tujuan yang jelas dan pengembangan kompetensi umum menjadi faktor yang paling signifikan[5]. Melalui magang, mahasiswa dapat mengembangkan keterampilan praktis, memperluas pengetahuan, dan membangun jaringan profesional yang berguna saat memasuki dunia kerja.
Selain itu, platform media sosial profesional seperti LinkedIn menjadi alat yang efektif bagi lulusan baru untuk membangun jejaring profesional dan mencari peluang kerja. Lulusan baru menggunakan LinkedIn untuk membangun identitas profesional, mencari informasi pekerjaan, dan melamar pekerjaan, yang membantu mereka menghadapi tantangan di pasar tenaga kerja. Dengan memanfaatkan platform ini, lulusan dapat terhubung dengan alumni dan profesional lainnya, memperluas jaringan mereka, dan meningkatkan peluang untuk mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan minat dan keahlian mereka.
Dengan demikian, keterlibatan aktif dalam jejaring alumni dan pemanfaatan platform profesional seperti LinkedIn dapat memberikan manfaat signifikan bagi mahasiswa dan lulusan baru dalam mengakses peluang magang, kerja, dan networking profesional. Institusi pendidikan tinggi sebaiknya mendorong mahasiswa untuk membangun dan memelihara hubungan dengan alumni serta memanfaatkan sumber daya yang tersedia untuk mendukung pengembangan karir mereka.
Kontribusi alumni dalam menyesuaikan kurikulum dengan kebutuhan industri
Alumni memiliki peran penting dalam menyesuaikan kurikulum pendidikan tinggi dengan kebutuhan industri. Sebagai individu yang telah terjun langsung ke dunia kerja, mereka memiliki wawasan praktis mengenai keterampilan dan kompetensi yang dibutuhkan oleh industri saat ini. Menurut Husna et al., alumni dapat berfungsi sebagai evaluator hasil pembelajaran, memberikan masukan berharga untuk meningkatkan kualitas kurikulum yang ada[6]. Kolaborasi antara perguruan tinggi dan alumni juga dapat memperkaya proses pembelajaran. Melalui sinergi ini, institusi pendidikan dapat mengintegrasikan pengalaman praktis alumni ke dalam kurikulum, memastikan bahwa materi yang diajarkan relevan dengan tuntutan pasar kerja. Irianti menekankan pentingnya kolaborasi antara dosen, mahasiswa, praktisi, dan industri mitra dalam mengembangkan kompetensi mahasiswa yang sesuai dengan kebutuhan industri[7].
Selain itu, alumni dapat berperan sebagai penghubung antara kampus dan dunia industri, membantu menciptakan peluang magang dan kerja bagi mahasiswa. Dengan demikian, keterlibatan alumni dalam pengembangan kurikulum tidak hanya memastikan relevansi materi ajar dengan kebutuhan industri, tetapi juga meningkatkan kesiapan kerja lulusan. Kolaborasi yang erat antara perguruan tinggi dan alumni menjadi kunci dalam menciptakan program pendidikan yang adaptif dan responsif terhadap dinamika pasar kerja.
Penutup
Dari pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa alumni memiliki peran yang sangat strategis dalam menyesuaikan kurikulum perguruan tinggi dengan kebutuhan industri. Melalui pengalaman dan wawasan yang mereka peroleh di dunia kerja, alumni dapat memberikan masukan berharga untuk menyempurnakan materi pembelajaran, memastikan bahwa lulusan memiliki keterampilan yang relevan dan kompetitif di pasar tenaga kerja. Selain itu, keterlibatan alumni dalam proses akademik, seperti sebagai mentor, pembicara seminar, atau penyedia peluang magang, semakin memperkuat hubungan antara kampus dan industri.
Ke depan, perguruan tinggi perlu terus memperkuat jejaring alumni dan mengintegrasikan kolaborasi ini ke dalam sistem pendidikan secara lebih sistematis.Sinergi antara akademisi, alumni, dan dunia industri akan menciptakan ekosistem pendidikan yang lebih dinamis, adaptif, dan relevan dengan perkembangan zaman.Dengan demikian, lulusan yang dihasilkan tidak hanya memiliki kompetensi akademik yang kuat tetapi juga keterampilan praktis yang sesuai dengan kebutuhan industri, sehingga mampu bersaing dalam pasar tenaga kerja global.
Referensi
BERLIANA INTAN MAHARANI, M. Falikul Isbah. “Transisi Dari Pendidikan Ke Dunia Kerja Di Kalangan Lulusan Baru Perguruan Tinggi: Studi Atas Penggunan LinkedIn Sebagai Media Sosial Profesional.” UGM, 2024.
Charly Hongdiyanto, Wendra Hartono, Gracia Ongkowijoyo, Adi Kurniawan Yusup. Menilai Pendidikan Kewirausahaan Dari Perspektif Alumni Dan Orang Tua. Deepublis, 2023.
Husna, Khotimatul, Ajriah Muazimah, and Sukiman Sukiman. “Peran Alumni Dalam Pengembangan Kurikulum Program Studi PIAUD.” PEMBELAJAR: Jurnal Ilmu Pendidikan, Keguruan, dan Pembelajaran 6, no. 1 (2022): 23.
Irianti, Agus Hery Supadmi, Nurul Aini, Annisa Nafiah, and Agus Sunandar. “Pendekatan Kompetensi Mahasiswa Tata Busana Universitas Negeri Malang Dengan Kebutuhan Industri Melalui Sinergi Kolaborasi.” International Proceeding on Entrepreneurship 1, no. 1 (2021): 159–166.
Pramono, Suwito Eko, Arief Yulianto, and Angga Pandu Wijaya. “Penguatan Jejaring Lulusan Program Studi Doktor Manajemen Kependidikan Universitas Negeri Semarang.” SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan 7, no. 3 (2023): 2086.
SERAFIM NOVEN TIARA VASYA, Isaac Jogues Kiyok Sito Meiyanto. “Peran Pengalaman Magang Terhadap Kesiapan Kerja Pada Alumni S1 Fakultas Psikologi UGM.” UGM, 2024.
TYAS YUNI ANDRIANI, R Derajad Sulistyo Widhyharto. “Dinamika Jejaring Alumni Stembayo Menggunakan Media Sosial Facebook.” UGM, 2017.
[1] R Derajad Sulistyo Widhyharto TYAS YUNI ANDRIANI, “Dinamika Jejaring Alumni Stembayo Menggunakan Media Sosial Facebook” (UGM, 2017).
[2] Suwito Eko Pramono, Arief Yulianto, and Angga Pandu Wijaya, “Penguatan Jejaring Lulusan Program Studi Doktor Manajemen Kependidikan Universitas Negeri Semarang,” SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan 7, no. 3 (2023): 2086.
[3] M. Falikul Isbah BERLIANA INTAN MAHARANI, “Transisi Dari Pendidikan Ke Dunia Kerja Di Kalangan Lulusan Baru Perguruan Tinggi: Studi Atas Penggunan LinkedIn Sebagai Media Sosial Profesional” (UGM, 2024).
[4] Adi Kurniawan Yusup Charly Hongdiyanto, Wendra Hartono, Gracia Ongkowijoyo, Menilai Pendidikan Kewirausahaan Dari Perspektif Alumni Dan Orang Tua (Deepublis, 2023).
[5] Isaac Jogues Kiyok Sito Meiyanto SERAFIM NOVEN TIARA VASYA, “Peran Pengalaman Magang Terhadap Kesiapan Kerja Pada Alumni S1 Fakultas Psikologi UGM” (UGM, 2024).
[6] Khotimatul Husna, Ajriah Muazimah, and Sukiman Sukiman, “Peran Alumni Dalam Pengembangan Kurikulum Program Studi PIAUD,” PEMBELAJAR: Jurnal Ilmu Pendidikan, Keguruan, dan Pembelajaran 6, no. 1 (2022): 23.
[7] Agus Hery Supadmi Irianti et al., “Pendekatan Kompetensi Mahasiswa Tata Busana Universitas Negeri Malang Dengan Kebutuhan Industri Melalui Sinergi Kolaborasi,” International Proceeding on Entrepreneurship 1, no. 1 (2021): 159–166.
Leave a Reply